Kamis, 22 Juli 2010

PostHeaderIcon TANDA CINTA



Entahlah saya sedang ngga habis mengerti. Itu saja, sama sekali ngga habis mengerti. Lagi-lagi otak saya berisik minta dituangkan pikirannya. Gumpalan ini terasa sungguh mengganggu.

Kos saya, dibagian depannya digunakan untuk menerima tamu laki-laki yang bukan keluarga. Begitu saya keluar atau masuk kos ketika ada keperluan, mau tidak mau melewati tempat itu. Selalu ada teman kos saya dengan pacarnya yang berada di depan. Kadang hingga malam. Dan yang cukup mengganggu pikiran saya adalah ketika waktu magrib. Kok mereka ngga inget untuk bahkan meluangkan waktunya mendirikan sholat. Padahal muslim lho, mungkin si cewek bisa saja ngga sholat karena berhalangan. Nah si cowok? mungkinkah dia juga berhalangan??????????

Padahal saya tahu dia muslim. Kok si cewek juga ngga mengingatkan? Hey please, dia mungkin saja nantinya menjadi imam dalam keluargamu. Apa jadinya imam dalam keluarga yang mau sholat aja males? Apa jadinya anak-anaknya nanti? Astagfirullah...

Hal yang sangat mengganggu saya lagi juga terjadi ketika saya pergi ke mall rame-rame dengan beberapa orang kos naik angkot. Cowok salah satu teman cewek saya kemudian menyusul kesana. Karena demi kesopanan maka pulangnya kami bareng di mobil cowoknya teman saya itu. Saat itu jam setengah enam, rencananya sepulangnya kami akan makan bersama di salah satu warung rekomendasi teman saya itu. Adzan bersautan, di jalan kami menjumpai masjid kecil di bagian depan jalan. Si cowok bilang : "Kita turun di depan sana ya di masjid, ya.. (menyebut salah satu nama teman kos saya)," saya pikir wah asik sholat bareng di masjid.

Guess what? ternyata kami ngga mampir ke masjid itu, si cowok membelokkan mobilnya dan setelah beberapa waktu menepikannya di dekat warung makan. ITU ADALAH SALAH SATU LELUCON PALING TIDAK LUCU DALAM HIDUP SAYA.

Iya, ternyata dia cuma bercanda. Ngga mikir, bagaimana kalau penciptanya menciptakan dia saat sedang bercanda, bagaimana kalau nafasnya cuma ada semenit sekali karena penciptanya sedang bercanda dengan caranya bernafas. Tapi Dia ngga begitu, dia Maha Pemurah dan memberi si cowok itu hidup dan nafas hingga saat itu, meskipun mungkin dia hanya ingat Tuhan pada saat-saat terjepit nasib atau lebaran aja (maaf, kalau saya terlalu frontal).

Kemudian saat sudah di warung perasaan saya sama sekali tidak tenang, kalau menunggu sampai kos jelas saja saya akan kelewatan waktu magrib. Nekat, saya bertanya pada penjaga warung, adakah ruang yang bisa digunakan beribadah di dalam bangunan warungnya. Ternyata ada, maka saya bilang kepada teman-teman saya mau sholat ke ruangan itu dan bertanya apakah mereka mau ikut? Satu menjawab tidak karena halangan, satu mau ikut, satunya lagi tidak mau ikut namun tidak berhalangan (hanya Allah yang tahu apa alasannya), dan cowoknya teman saya itu.. ngga, dia juga ngga memenuhi panggilan sholat itu bahkan sampai adzan Isya (mau nyuruh juga siapa saya? Kira-kira apa yang dilakukan teman Blogger saat ada dalam posisi saya ya?).

Ruang itu seadanya, cuma kamar dengan satu tempat tidur namun tidak ada mukena yang tersedia ternyata, hanya ada sarung. Alhamdulillah saya berhijab, jadi bisa tetap beribadah.

Ya Allah hapus kecewa dan marahku, luruhkanlah bersama air wudhu yang melapisi anggota badanku..

Selepasnya saya bisa ketawa-ketawa lagi bersama mereka setelah cemberut kecewa itu. Tapi juga membuat catatan dalam hati... mendingan saya pergi sendiri deh ketimbang bersama orang-orang yang nyaris saja membuat saya tidak bisa berluang waktu bersujud padaNya :( Sediiihhh...

Apa ya yang ada dipikiran orang-orang ini...? Sholat adalah tanda cinta. Ketika kita bilang mencintai seseorang kita juga akan merasakan rindu yang satu paket dengan itu. Maka kita akan ingin sering bertemu dia. Sholat adalah tanda cinta bagaimana kita rindu meluangkan waktu untuk lebih dalam berakrab dan berbicara padaNya. Sholat juga pelepasan, dari segala apapun beban, iya Dia akan penuh kemurahan mengangkatnya dari pundak dan hati kita. Sholat adalah isyarat bahwa tanpa Dia kita bukanlah apa-apa, bahwa tanpa kemurahanNya mungkin kita sudah tidak dapat lagi menghirup udara dunia dan bersama orang-orang yang kita kasihi.

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.AL-Ankabut:45)
 
Kita diurus tanpa henti olehnya, banyak do'a kita yang dikabulkan, banyak permohonan yang sebelum kita panjatkan pun sudah dikabulkan, banyak  sekali seumur hidup kita urusan yang dimudahkanNya. Apa untuk hal-hal besar itu hanya menyempatkan terjadinya hening dari dunia sehingga hanya ada kita dan Allah, kita tidak mau menyempatkan?


Orang yang tidak mau sholat hanyalah orang-orang yang sombong 
(catatan motivasi diri sendiri seorang teman di dinding kamarnya)

Sholat juga amalan yang nantinya akan diperhitungkan. Sementara orang yang rajin sholat saja, ibarat raport belum tentu khuysu' belum tentu baik dihadapan Allah, bagaimana orang yang ngga mau mendirikan sholat? Hanya Allah yang tahu. 

Duh khawatir sama nilai sholat saya dihadapanNya :( Saya yang kadang di tengah beribadah mikir soal ujian, atau mikir soal jemuran yang kehujanan, atau mikir malas ikut jam tambahan. Astagfirullah.. :(

Tapi kita tetap harus berusaha kan, bukan cuma untuk tabungan di hari kemudian tapi juga atas tanda cinta kepadaNya (ini prioritas nomer satunya ya..). Semangat semangat! Yuk sholat yuk :)

sumber gambar dan tulisan : http://nindalicious.blogspot.com

Stumble This Add To Del.icio.us Digg This Add To Reddit Add To Facebook Add To Yahoo

0 komentar: